5 tes kesehatan untuk deteksi penyakit secara dini

 Upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit seringkali dikaitkan dengan penerapan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. 

Padahal, masih banyak tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan, seperti rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. 

Tubuh secara alami memberikan sinyal tentang kondisi kesehatan seseorang. Mengetahui kondisi atau gejala apa yang dirasakan tubuh penting untuk mengantisipasi penyakit yang lebih serius, kata Veronica Utami, Director of Operations Halodoc, dalam siaran persnya.




 Berikut ini 5 tes kesehatan untuk deteksi penyakit secara dini :
 

1. Periksa gula darah Anda 

Pemantauan glukosa darah dilakukan untuk mengukur kadar glukosa (gula) dalam darah Anda. 

Pada umumnya, tes ini dilakukan bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula dalam tubuh guna mencegah komplikasi penyakit. 

Akan tetapi, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan seseorang untuk mengetahui kadar gula tubuh untuk mendeteksi kondisi kesehatan sedari dini dan menentukan tindakan selanjutnya. 

Kadar gula darah dikatakan normal bila berada di antara 70 dan 99 mg/dL3.

 

2. Kontrol asam urat 

Pemeriksaan asam urat merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah. 

Selain itu, pemantauan asam urat bisa dilakukan kapan saja dan sering digunakan untuk mengetahui pemicu kondisi medis tertentu, seperti nyeri sendi. Bahaya asam urat jika tidak ditangani dapat menyebabkan batu ginjal. 

Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh membentuk kristal yang dapat menghambat kerja ginjal. 


Baca juga: Pijat panggilan Bsd 


3. Uji kadar kolesterol 

Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah yang perlu dilakukan secara berkala. Ada beberapa jenis tes kolesterol yang diperhatikan, yang paling umum adalah kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL. Kadar kolesterol total dianggap normal jika berada di bawah 200 mg/dL. 

Selain itu, tes ini dimaksudkan untuk memungkinkan seseorang mengelola risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dengan mengambil langkah awal untuk menurunkan dan mempertahankan kadar kolesterol pada tingkat target (<200 mg/dL).

 

4. Tes urin lengkap 

Tes urin atau urinalisis adalah tes yang menggunakan sampel urin (air seni), untuk mengetahui kondisi yang berkaitan dengan ginjal dan saluran kemih, dan juga karena urin mengandung sisa metabolisme, tes ini juga dapat menggambarkan berbagai kondisi proses metabolisme, terutama glukosa. 

Umumnya dilakukan untuk mencari adanya infeksi saluran kemih, kerusakan ginjal dan juga pada penderita diabetes. 


Baca Juga : Pijat Panggilan Bintaro


5. Periksa kadar vitamin D dalam tubuh 

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memverifikasi suplai vitamin D dalam tubuh, yang diverifikasi melalui sampel darah. 

Pengujian kadar vitamin D dilakukan untuk mengetahui keadaan metabolisme tulang seseorang, kadar mineral darah, fungsi paratiroid, dan hormon. 

Tes ini termasuk dalam pemeriksaan umum yang mungkin dilakukan secara berkala oleh orang yang kemungkinan kekurangan vitamin D. Metabolisme vitamin D dipengaruhi oleh sinar matahari, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak orang di daerah tropis masih kekurangan vitamin D. 

Popular Posts